Sunday, April 25, 2004

KALA KINI: LANGIT

langit
pagi hari
sejenak menyaksikan fajar
menyingsing dari ufuk timur
dengarlah suaranya
mengiringi semburat emas
yang lambat laun berubah
menjadi kuning, terik dan hangat
memanggil manusia untuk kembali menghidupi hidup
yang dipilihnya

langit
siang hari
mentari melakukan ibadahnya
menyinari bumi tanpa pandang bulu
entah apapun yang ada di bawahnya
dari mesjid sampai rumah bordil
dari ulama sampai pelacur
dari koruptor sampai orang miskin papa

langit sore hari
senja yang sebentar dan fana
padahal dialah bagian terindah dari langit
lukisan Tuhan terindah sepanjang hari
perlahan, langit sewarna tembaga
.....emas.....
diselingi nila ungu yang lembut
membentuk haru biru dalam relung cakrawala
sampai kemudian kubuat entah ke berapa cangkir kopi

seperti epik manusia,
dia yang cepat sekali datang
pasti akan cepat sekali pergi
walau mungkin bukan itu yang dia mau

maka, janganlah cepat datang
kalau hanya cepat pergi
jangan meniru senja
yang indah dan membuat bahagia
namun hanya sejenak
belumlah sempat mimpi menjadi nyata
sudah terbuang entah kemana

langit
malam hari
diterangi bermilyar-milyar bintang
dan bulan di tepi barat
memberi waktu bagi manusia-manusia Tuhan
untuk bernafas dan memeluk dirinya

c)RDS, 12012k4/11:23am
ketika banyak hal dalam kepala..

0 Comments:

Post a Comment

<< Home