Demi Masa
masih di sini
dalam ketidakpastian, dalam kebimbangan
dalam hutan tropis berkanopi
namun kali ini percaya
bahwa semuanya adalah dalam kefanaan
berjalan amat lambat
kembali belajar berdiri
berusaha menikmati detik-detiknya
menit-menitnya, jam-jamnya
lalu tak disangka, berhasil juga melewati minggu-minggunya
bulan-bulannya, dan semoga saja tahun-tahunnya
menikmati sinar mentari pagi yang bersemangat
menyinari muka-muka anak-anak yang lahir dari keadaan
menikmati titik-titik air hujan yang sering mendadak turun
tanpa permisi membawa bisikan-bisikan Tuhan penuh makna
menikmati senja emas yang jatuh mengganti warna langit
menjadi nila atau jingga kalau kau beruntung
menikmati malam sunyi yang sendiri, kadang ditemani bunyi tuts keyboard
atau Sting yang tak lelah-lelahnya bernyanyi..."send your love into the future"
ah ya, cinta
aku masih punya itu untuk bertahan
cinta yang terwujud dalam setiap tetes air mata yang mengalir
ketika aku jatuh tersungkur dalam sujud-sujudku
cinta yang masih terwujud lewat senyum-senyumku yang kembali datang
cinta yang masih terwujud lewat dering-dering telepon atau sms teman-temanku
sekedar bilang hai dalam semenit atau berjam-jam curahan hati
atau mungkin juga menagih utang
cinta yang masih terbaca dengan jelas di mata Naufal dan Nayla
cinta yang masih terwujud dalam amarah dan tawa ayahanda,
dalam airmata penyesalan ibunda
cinta yang masih ada dalam kekecewaan, patah hati dan putus asa
berusaha menikmati dan memantati semuanya
awal dan akhir
datang dan pergi
bahagia dan sedih
ada dan juga tiada
demi masa...
c)RDS, mari menghidupi hidup
00:55/2003 14 hari setelah hari AIDS sedunia
Legolas Green Leave
dunia, dalam kaca mata hijau
0 Comments:
Post a Comment
<< Home