Thursday, April 15, 2004

SEANDAINYA KAU TAHU

dengarkah engkau?
hujan deras disertai petir
datang lagi
menghampiri bumi

dia berkata,
aku dikirim Tuhan
untuk menemanimu menangis, Sayang

ah benarkah itu Tuhan?
sesaat aku pikir Kau lupa padaku
sesaat aku pikir Kau tidak lagi peduli padaku

hm, dia berkata lagi
Dia tidak pernah lupa padamu
Dia selalu memelukmu
di kala kau senang, di kala kau jaya
di kala kau berbunga-bunga
di kala kau mungkin tak ingat pada-Nya

juga, Dia tidak pernah memalingkan muka darimu
di kala air matamu mengalir deras tiada henti
sampai kau pikir matamu bocor
Dia tidak pernah melepaskan genggaman tangan-Nya
di kala harapanmu dihancurkan dunia
di kala mimpi-mimpi buruk mengganggu tidurmu
di kala hatimu luka dan dimakan anjing
di kala cintamu pupus lagi
hujanku berkata,
Dia tidak pernah meninggalkanmu

hujan berusaha menghiburku
dan menemaniku siang ini
dengan suaranya yang teratur
dengan deras air yang tumpah dari langit
dengan langit kelabu yang bersih

dengan kilat yang menyambar, dia berkata lagi..
kau mungkin tidak pernah tahu
bahwa Dia sangat sayang padamu
Dia juga tertawa di kala kau tertawa
dengan rentetan gigi putihmu yang rapi
Dia juga tersenyum ketika kau tersenyum

bahkan mungkin kau tak pernah sadar
Dia seringkali menangis di kala kau terluka
di kala kau merasa sendiri
di kala teman-temanmu bahkan terlalu sibuk
untuk bicara denganmu
di kala tumpah lagi air matamu yang membuat
kepalamu pusing, tidurmu gelisah,
dadamu sakit, matamu bengkak
dan ketika kau tak sanggup lagi tersenyum

Dia juga menderita melihatmu jatuh dan luka
seringkali Dia berkata padaku,
seandainya saja dia tahu kenapa Aku mencobanya seberat itu
seandainya saja dia cukup sabar menunggu kenapa Aku
membuatnya terluka
seandainya saja dia tahu bahwa Aku berusaha membuatnya lebih baik
seandainya saja dia tahu bahwa Aku mencintainya sedasyat itu
seandainya dia tahu Aku bekerja dengan cara-Ku sendiri
cara-cara yang kadang membuatnya bingung dan tidak dia mengerti
Aku hanya butuh dia yakin,
bahwa Aku tak pernah menganiaya hamba-hamba-Ku

dalam tetesannya hujan berkata lagi,
menangislah sampai kau puas, Sayang
asal itu adalah tangis kemenanganmu
tangisan yang akan membuatmu lebih baik

bersedihlah selama-lama yang kau suka,
asal kau janji akan mengejar kebahagiaanmu setelah itu

jatuhlah sebanyak-banyak yang kau mau,
asal kau akan berusaha bangun dan berlari lagi

mengamuklah sedasyat yang kau sanggup,
asal kau tidak membabi buta setelah itu
dan tak ada hak orang lain yang kau langgar

memakilah sehebat yang kau bisa,
asal juga jangan kau tak pakai otak dan hatimu
karena selama Dia mengasihimu,
Dia tidak akan pernah selesai mencobamu

dalam rintik-rintiknya, hujanku bilang
dunia itu fana, sayangku
kesedihanmu juga
gundahmu tentu saja
semuanya akan selesai pada waktunya
maka ikhlaskan saja
maka bersabarlah saja

hujanku berkata lagi,
Dia tahu
berapa kali kau ingin mengakhiri hidupmu karena ketidakpastian dunia
berapa kali kau merasa tidak ingin hidup tapi juga tidak ingin mati
berapa kali kau merasa hidup tidak adil bagimu
berapa kali kau merasa takut berjalan lagi setelah kejatuhanmu

tapi Sayangku,
Dia juga mengingatkanmu dengan kasih-Nya
bahwa semua terjadi atas suatu alasan
bahwa semuanya terjadi karena itulah yang memang seharusnya terjadi
bahwa Dia adalah sebaik-baik penyayangmu

itulah kenapa aku dikirim menemanimu siang ini
di saat kau merasa habis rata dengan tanah

maka ingatlah, Sayang
di saat kau merasa seluruh dunia menolak dan meninggalkanmu
di saat kau merasa bodoh, sendiri dan takut
di saat dadamu sesak menahan tangis
masih ada Dia, temanmu yang tercinta
masih ada aku, hujan-Nya yang setia padamu

ambillah nafas dalam-dalam
terimalah keadaanmu
hentikanlah tangismu
berusahalah bangkit
dengan Bismillah dan perlahan-lahan...

c)RDS, 15:36/29102k3
menjelang ulang kelahirannya
ketika anugerah Tuhan menyesakkan dada

Verily, with every difficulty there is relief
(al-inshirah:6)




0 Comments:

Post a Comment

<< Home